1 postingan, buat ketegaran lo, sahabat

Rabu, 05 Februari 2014

belajar apa itu keikhlasan dari dia.
seorang yang berusaha memperjuangkan kebahagiannya sendiri.
mengandalkan kekuatan yang masih ada. mengandalkan kekuatan orang yang juga memperjuangkannya.

ketika mulai menyayangi seseorang, ketika itu pula orang tua menyodorkan 'jodoh' untuknya.

cinta, kebahagiaannya sendiri atau ridho orang tua, ridho Allah SWT.

dengan kekuatan yang masih ada, genggaman tangan seseorang yang mau memperjuangkannya, dia masih berusaha mempertahankan hatinya.
tentu dengan resiko, orang tua dan seluruh keluarga menyudutkannya.
menangis. tapi dia coba tetap menjalani.
berharap Allah memberi jalan untuknya.

gw sebagai teman, sahabat, cuma bisa menguatkan dia.

"des, gw salah ga sih kaya gini ?"

"ga kok. wajar. setiap orang berhak memperjuangkan sesuatu yang menurut dia, itu kebahagiannya."

"meskipun orang tua gw kaya gini ?"

"hmm. gw takut salah berkomentar. tapi yang pasti, selama lo punya kekuatan untuk bertahan, bertahan aja.
kalo emang ternyata lo harus berhenti, biar Allah yang berhentiin itu. nanti dengan sendirinya kekuatan lo akan berkurang.
mungkin saat itu emang pertanda, udah cukup perjuangan lo. sekarang lo masih kuat ga ?"

"masih des"

"yauda, bertahan. tapi jangan nekat ya. biar gimana kan lo msh ama orang tua lo tinggalnya"

"iya des"

cuma itu yang bisa gw bilang.

gw berharap yang terbaik buat dia.
meskipun inti doa gw tetep sama, kebebasan dia milih orang yang dia sayang dan juga ga lupa supaya Allah melunakkan hati orang tuanya.
gw selalu berkeyakinan pasti ada ending yang indah buat dia.

setelah beberapa lama dia bertahan
setelah beberapa lama dia berkeyakinan
ternyata, Allah mengharapkan lain.

kekuatannya hilang sedikit demi sedikit.
genggaman tangan orang yang memperjuangkannya perlahan melepaskan tangannya

dia nyerah.

akhirnya dia mengiyakan permintaan orang tuanya.

dia cerita sambil tersenyum.
matanya terkadang terfokus diam, terkadang berputar melihat sekeliling.

"gw jadi"

"jadi apaan ?"

"nikah"

"serius lo ? kapan ?"

"taun ini insya allah"

"kenapa ?"

"capek des. capek sama kondisi kaya gini. gw nangis, nyokap gw nangis. suasana di rumah jadi ga enak.
gw cuma mau berbakti sama orang tua. gw mau ngebahagiain mereka. gw mau dapet ridho mereka. ridho Allah.
mungkin ini emang ini jalannya."

gw diem. cuma bisa diem.

"waktu itu nyokap gw nelpon nanyain jawaban gw. pas gw jawab, nyokap langsung bilang alhamdulillah dan makasih sama gw des. sampe segitunya bilang makasih. rasanya tuh, gimana ya, seneng 1 sisi gw bisa bahagiain nyokap gw. tapi disisi lain, ya gw harus ngelakuin ini semua" suaranya mulai terdengar parau.

dan gw nangis. airmata gw ngalir gitu aja. 

"udah jangan nangis des" sambil senyum

"sedih. gw bukan sedih karna lo akhirnya nerima cowok itu. wallahu alam, kalo mungkin emang dia jodoh lo. tapi gw sedih sama proses yang lo alamin sampe akhirnya lo nerima dia. kenapa orang tua lo, keluarga lo pada kaya gitu. semuanya nyudutin lo. itu yang bikin sedih" sambil ngusap airmata.

lagi lagi anak ini cuma senyum.

"kapan lo nerima dia ?"

"udah sekitas sebulan yang lalu lah"

"dan kenapa ga cerita ?"

"waktu itu gw mau crita. tapi pas ada yang bilang, ga bakal dateng ke nikahan gw kalo gw jadi nikah sama orang yang dijodohin ama nyokap, jadi takut gw mau crita, hehe"

"yaampun itu becanda, ga mungkin lah kita sampe kaya gitu. dukungan kita berbanding lurus sama kekuatan lo. lo kuat bertahan, kita dukung. lo akhirnya mundur, ya kita dukung. jangan sih lo mikir gitu."

"hahaha, iya iya. maaf yaa"

"trus sekarang gimana ?"

"ya ga gimana-gimana. gw udah nyoba jalanin kok"

"kalo ada apa-apa langsung cerita. jangan kaya gini lagi"

"iya"

speechless. gatau mesti komen apa.
untuk beberapa menit, entah kenapa gw benci sama keluarganya.
masih ada aja pola pikir kaya gini.
dan dalam hati gw janji, kalo sampe ada apa-apa sama kehidupan rumah tangganya nanti, gw akan bela dia.

sist, keikhlasan lo luar biasa.
angkat topi untuk kekuatan lo, untuk kepatuhan lo, untuk airmata lo, untuk senyum lo.
my darl, my sist, my best, i'll be here for you.
keep strong.
=)

0 komentar:

Posting Komentar